Kamis, 26 Januari 2012

Makalah Banjir




“DAMPAK BANJIR TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP”
Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup
Dosen Pengampu : Drs. Jatmika, S.H.


Oleh
Fransiskus Urbanus Bala
10144300029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2011/2012


 
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu memberi rahmat dan karunia kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan makalah yang berjudul : “ Dampak Banjir Terhadap Lingkungan Hidup”
Hasil kerja penulis tidak akan terwujud tanpa bantuan dari semua pihak yang dengan penuh keikhlasan memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk yang diperlukan untuk penulisan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Jatmika, S.H. yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca.
Kami menyadari sepenuhya akan kekurangan pada makalah ini. Penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesuksesan panyusunan makalah selanjutnya. 


Yogyakarta, 10 Januari 2012
     Penyusun

= Fransiskus Urbanus Bala =


 
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL                                                                                                             i
KATA PENGANTAR                                                                                                           ii
BAB I : PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH                                                           1
B.     RUMUSAN MASALAH                                                                         2
C.     TUJUAN PENULISAN                                                                          2

BAB II : PEMBAHSAN
A.    TERJADINYA BANJIR                                                                         4
1.      Penyebab Terjadinya Bajir                                                                 5
2.      Selama Terjadi Banjir                                                                        6
3.      Tindakan Pasca Banjir                                                                      7

B.     LINGKUNGAN HIDUP                                                                       7
1.      Penebangan Hutan                                                                            7
2.      Dampak Terjadinya banjir                                                                 8
3.      Dampak Banjir Terhadap Lingkungan                                                9
4. Hubungan Antara Banjir, Pencemaran Udara dan Lingkungan Hidup                                                                                              10

BAB III : PENUTUP
A.      KESIMPULAN                                                                                     12
B.       SARAN                                                                                                 12

DAFTAR PUSTAKA




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Mengingat musim hujan telah tiba, patutlah kita waspada terhadap bahaya Banjir yang melanda daerah kita terutama Jakarta. Selain menggangu aktivitas kita, banjir juga menganggu pengaruh buruk pada air tanah. Kandungan Bakteri itu disebut dengan Eschercia coli (E Coli) yang mencemari air dan tanah mencapai 41 persen.
Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia. Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir, terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat, bahwa daerah persawahan kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini. Tanpa mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk. Banjir dapat berarti peremajaan kembali daerah-daerah persawahan. Daerah itu mendapat kembali suplai zat hara yang baru dari pegunungan atau perbukitan. Dengan kata lain, melalui mekanisme banjir ini, daerah persawahan mengalami penyuburan kembali secara alamiah. Dalam skala yang lebih besar, banjir-banjir itu membentuk delta di muara-muara sungai, dan mengalirkan muatan sedimen ke laut yang akhirnya menjadi lapisan-lapisan batuan sedimen. Dari delta-delta dan lapisan-lapisan batuan itu manusia mendapatkan berbagai hal untuk kehidupannya. Sebaga contoh, minyak bumi banyak kita dapatkan dari endapan delta.
Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang mendatangi banjir.
Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami manusia sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia dalam membaca karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak untuk didiami. Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu daerah sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-lembah sungai. Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu: jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal, atau mengalihkan aliran air.

B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan Latar Belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah :
1.      Apa saran dari pemerintah khususnya dari Pemerintah kepada masyarakat untuk dapat ikut mencegah terjadinya banjir dan cara menganggulaginya?
2.      Bagaimana cara masyarakat untuk bersiap-siap terjadinya banjir yang akan datang ?
C.    TUJUAN
Tujuan membuat makalah ini adalah :
1.      Mengetahui sejauh mana pengaruh musibah banjir terhadap penduduk yang tertimpa musibah tersebut.
2.      Mengetahui sejauh mana pemahaman penduduk rakyat Indonesia terhadap bahaya musibah banjir.
3.      Mengetahui sejauh mana dampak bagi penduduk yang terkena musibah banjir.








BAB II
PEMBAHASAN

A.    TERJADINYA BANJIR
Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia. Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir, terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat, bahwa daerah persawahan kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini. Tanpa mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk.
Banjir dapat berarti peremajaan kembali daerah-daerah persawahan. Daerah itu mendapat kembali suplai zat hara yang baru dari pegunungan atau perbukitan. Dengan kata lain, melalui mekanisme banjir ini, daerah persawahan mengalami penyuburan kembali secara alamiah. Dalam skala yang lebih besar, banjir-banjir itu membentuk delta di muara-muara sungai, dan mengalirkan muatan sedimen ke laut yang akhirnya menjadi lapisan-lapisan batuan sedimen. Dari delta-delta dan lapisan-lapisan batuan itu manusia mendapatkan berbagai hal untuk kehidupannya. Sebagai contoh, minyak bumi banyak kita dapatkan dari pengendapan delta.
Di Indonesia kerap sekali terjadi bencana alam. Salah satunya adalah bencana banjir yang sering terjadi. Lihat saja banjir bandang yang banyak terjadi karena sungai tiba-tiba meluap atau contohlah di jakarta yang kebanyakan banjir terjadi karena ulah manusia sendiri.
1.      Penyebab Terjadi Banjir
Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam maupun manusia. Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :
1.      Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
2.      Terjadinya erosi tanah hingga hanya menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air. bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor
3.      Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat.
4.      Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung
5.      Penebangan hutan secara liar dan tidak terkendali.
6.      Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi bencana banjir
7.      Kiriman atau bencana banjir bandang.
8.      Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
9.      Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir.
Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun bajir bandang yang sering terjadi di indonesia. seperti sebuah kata bijak “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita juga akan menyakiti manusia”.
Tetapi pada rencana induk 1985-2005 peruntukan lahan hijau tersebut tidak ada lagi. Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang mendatangi banjir. Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami manusia sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia dalam membaca karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak untuk didiami. Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu daerah sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-lembah sungai.
Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu: jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal, atau mengalihkan aliran air.
Jakarta tak pernah lepas dari banjir. Banjir selalu melanda Jakarta terutama di musim hujan. Pada akhir tahun ini diperkirakan musim hujan tiba. Masyarakat harus kembali bersiap-siap menghadapi banjir.
Berikut beberapa tips menghadapi banjir dari Polda Metro Jaya. Pesiapan menghadapi banjir :
1.      Kenali wilayah tempat tinggal, sebab banjir biasanya terjadi di daerah yang sebelumnya sudah mengalami bencana tersebut.
2.      Buat Perencanaan dan tindakan antisipasi, seperti langkah-langkah evakuasi dan menetapkan lokasi yang aman untuk mengungsi.
3.      Dengarkan radio untuk memantau perkembangan informasi dan beritahu kepada para tetangga.
4.      Pindahkan sampah dan bahan-bahan kimia berbahaya agar tidak terbawa arus banjir.
5.      Pindahkan Furniture dan tempat tidur ke tempat yang dianggap aman.
6.      Tempatkan karung pasir diatas lubang toilet agar kotoran tidak naik ke permukaan.
7.      Matikan listrik dan sumber gas.
8.      Laporkan kepada petugas keamanan, RT, RW atau Pos Polisi terdekat, jika rumah anda akan ditinggalkan atau mengungsi.

2.      Selama Terjadi Banjir
a.       Menyelamatkan diri ke tempat yang aman.
b.      Siapkan radio, senter, baterai, lilin dan pemantik api yang tahan air.
c.       Siapkan bahan makanan yang tahan air (dalam kemasan plastik atau kaleng), sepatu karet dan sarung tangan.
d.      Siapkan obet-obetan untuk pertolongan pertama.
e.       Tas anti air dan catatan penting berisi alamat untuk menghubungi otoritas yang berwenang (satkorlak).

3.      Tindakan Pasca Banjir
a.       Pastikan peralatan kebutuhan emergency tetap kering. Jangan makan dengan menggunakan peralatan yang terkontaminasi dengan air banjir. Sterilkan peralatan makanan dengan menggunakan air panas.
b.      Jangan menggunakan perlatan listrik yang terendam banjir.
c.       Hati-hati dengan ular, kalajengking atau binatang berbisa lainnya yang masuk ke dalam rumah.
d.      Masuk ke dalam rumah dengan menggunakan sepatu karet atau boot dan sarung tangan.
e.       Bersihkan sisa lumpur yang berada di lantai atau menempel di dinding sesegera mungkin. Sisa lumpur yang kering akan menimbulkan debu dan dapat mengganggu kesehatan (menggangu saluran pernapasan, iritasi mata dan gatal-gatal).

B.     LINGKUNGAN HIDUP
1.      Penebangan Hutan 
Salah satu sebab utama perusakan hutan hujan dan terjadinya banjir adalah penebangan hutan. Banyak tipe kayu yang digunakan untuk perabotan, lantai, dan konstruksi diambil dari hutan tropis di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Dengan membeli produk kayu tertentu, orang-orang di daerah seperti Amerika Serikat secara langsung membantu perusakan hutan hujan.
Walau penebangan hutan dapat dilakukan dalam aturan tertentu yang mengurangi kerusakan lingkungan, kebanyakan penebangan hutan di hutan hujan sangat merusak. Pohon-pohon besar ditebangi dan diseret sepanjang hutan, sementara jalan akses yang terbuka membuat para petani miskin mengubah hutan menjadi lahan pertanian. Di Afrika para pekerja penebang hutan menggantungkan diri pada hewan-hewan sekitar untuk mendapatkan protein. Mereka memburu hewan-hewan liar seperti gorila, kijang, dan simpanse untuk dimakan.
Penelitian telah menemukan bahwa jumlah spesies yang ditemukan di hutan hujan yang telah ditebang jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah yang ditemukan di hutan hujan utama yang belum tersentuh. Banyak hewan di hutan hujan tidak dapat bertahan hidup dengan berubahnya lingkungan sekitar.
Penduduk lokal biasanya bergantung pada penebangan hutan di hutan hujan untuk kayu bakar dan bahan bangunan. Pada masa lalu, praktek-praktek semacam itu biasanya tidak terlalu merusak ekosistem. Bagaimanapun, saat ini wilayah dengan populasi manusia yang besar, curamnya peningkatan jumlah orang yang menebangi pohon di suatu wilayah hutan hujan bisa jadi sangat merusak. Sebagai contoh, beberapa wilayah di hutan-hutan di sekitar kamp-kamp pengungsian di Afrika Tengah (Rwanda dan Congo) benar-benar telah kehilangan seluruh pohonnya. 

2.      Dampak Terjadinya Banjir
a.      Dampak primer
Kerusakan fisik : Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
b.      Dampak sekunder
Persediaan air : Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
Penyakit : Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
Pertanian dan persediaan makanan : Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
Pepohonan : Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
Transportasi : Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
c.       Dampak tersier atau jangka panjang
Ekonomi : Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dan lain-lain.



3.      Dampak Banjir Terhadap Lingkungan Hidup
a.      Banjir dapat merusak sarana dan prasarana
Banjir dapat menghancurkan rumah, gedung, jembatan, jalan dan masih banyak lagi.
b.      Banjir memutuskan jalur transportasi
Dampak paling umum dari banjir adalah memutuskan jalur transportasi darat. Akibat genangan air pada jalan yang cukup tinggi, motor, mobil atau bahkan truk puso atau container tidak bisa melewati jalan tersebut. Selain motor dan mobil, lalu lintas kereta api pun dapat terganggu.
c.       Banjir merusak dan bahkan menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda lainnya atau bahkan jiwa manusia.
Kerugian yang disebabkan banjir diantaranya adalah kerusakan benda, alat elektronik, mesin, surat-surat berharga (sertifikat, ijazah, dan lain-lain), perlengkapan rumah tangga, rumah, gedung, dan yang paling berharga: jiwa manusia.
d.      Banjir dapat mengakibatkan pemadaman listrik
Listrik sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Karena tingginya air atau luapan banjir, listrik harus kita padamkan atau bahkan dipadamkan oleh pihak PLN. Bayangkan betapa terbatasnya aktifitas keseharian kita bila aliran listrik padam.
e.       Banjir mengganggu aktivitas sehari-hari
Dengan adanya banjir, otomatis akan menganggu aktifitas sehari-hari. Sekolah terganggu, kerja terganggu, bersantai pun terganggu. Karena air banjir, semua aktifitas pun terganggu atau bahkan harus dihentikan untuk sementara waktu.
f.       Banjir dapat mengganggu atau bahkan merusak perekonomian
Perekonomian terganggu karena banjir merendam sawah sehingga panen atau produksi padi terganggu, karena transportasi terputus bahan makanan yang diangkut oleh truk dapat membusuk atau mungkin membutuhkanbiaya tambahan karena harus mencari jalan alternatif walaupun lebih jauh, Produksi pabrik dihentikan sementara karena mesin produksi terendam air atau listrik dipadamkan sehingga mesin produksi tidak dapat dijalankan, dan masih banyak lagi sebab kerugian tidak berasal hanya dari rusaknya mesin tetapi juga bisa dari sisi terhambatnya atau terganggunya produktifitas.


g.      Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar kita
Saat banjir datang tidak hanya air, tetapi juga membawa serta sampah, kotoran, limbah pabrik atau kimia, minyak (oli, bensin, solar, minyak tanah, dan lain-lain), dan masih banyak lagi. Selain dapat mencemari sumber air bersih, banjir juga akan mengotori, halaman atau bahkan rumah kita sehingga menjadi tidak hiegienis.
h.      Banjir dapat mendatangkan masalah atau gangguan kesehatan (penyakit)
Banjir menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak bersih, sehingga nyamuk dan bibit kuman penyakit mudah berkembang biak. Selain itu umumnya makanan dan minuman yang sehat akan lebih susah ditemukan (terjadi kerawanan pangan) dan juga karena terlalu sering kena air maka dapat menyebabkan kondisi tubuh menurun.
i.        Banjir dapat menyebabkan erosi atau bahkan longsor
Semakin deras air banjir, kemungkinan untuk mengiikis pinggiran aliran banjir akan semakin tinggi sehingga erosi atau bahkan longsor akan semakin mungkin terjadi.
j.        Banjir dapat merubah, mengganggu, atau bahkan menghapus atau  menghilangkan masa depan
Bila banjir melanda cukup lama atau cukup besar, seiring dengan bertambahnya pengalaman disaat banjir, roda kehidupan juga bisa dapat berubah dengan drastis. Kehilangan pekerjaan, kehilangan mata pencaharian, hutang yang semakin menumpuk, kesehatan yang terganggu, atau bahkan kehilangan jiwa. Kesemuanya itu dapat merubah masa depan seseorang, keluarga atau bahkan masyarakat, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

4.      Hubungan Antara Pencemaran Udara Dan Lingkungan Hidup
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alamsehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, banjir dan gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan.
Terjadinya banjir akan menyebabkan dampak lingkungan yaitu, udara yang dihirup sudah tercemar dengan zat-zat dari banjir, limbah-limbah rumah tangga yang sudah tercampur. Dari keadaan tersebut, maka akan mengakibatkan penyakit yang menyerang manusia.




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa bencana banjir dapat dapat pada saat musim penhhujan telah tiba. Mendekati musim hujan, yang mulai turun, warga mulai dihantui rasa was-was akan datangnya banjir. Banjir yang seolah-olah sudah menjadi langganan saat hujan turun, memang benar-benar merepotkan.
Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang mendatangi banjir.
Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami manusia sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia dalam membaca karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak untuk didiami. Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu daerah sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-lembah sungai.
Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu: jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal, atau mengalihkan aliran air.

B.     SARAN
Untuk saran saya menyampaikan agar pemerintah memperhatikan apabila terjadi bencana terutama para korban yang sedang membutuhkan bantuan.
Saran dari penyusun adalah “Marilah Kita Menjaga Lingkungan Ini Agar Tidak Terjadi Hal-hal yang Tidak Diinginkan Semisal Banjir”.
Jaga kebersihan lingkungan merupakan kewajiban bagi kita agar terhindar dari bencana banjir yang akan membawa bencana yang lainnya, seperti kematian yang diakibatkan penyakit yang menyerang saat banjir.






DAFTAR PUSTAKA

http://wahyuancol.wordpress.com/2009/03/23/banjir-1-pengertian-penyebab/ di kases tanggal 07 Januari 2012
http://www.anneahira.com/dampak-banjir.htm/ diakses tanggal 07 Januari 2012
http://berita.liputan6.com/daerah/201001/257762/ diakses tanggal 07 Januari 2012


2 komentar:

  1. Mohon saran & kritikan yang membangun bt saya, supaya bsa mengembangkan blog ini dg baik lagi...
    thank's

    BalasHapus